Nama : Merlin Dwi Jayanti
Kelas : 2PA01
Npm :14510363
TUGAS
MAKALAH
KETERKAITAN PSIKOLOGI DENGAN TEKNOLOGI INTERNET
Mengenai
pengaruh teknologi internet
terhadap perkembangan mental anak
Psikologi dan internet pada saat ini dapat di
katakan memiliki keterkaitan yang cukup erat. Perkembangan teknologi pada saat
ini berkembang cukup pesat bersamaan dengan pergerakan pola pikir dan kebutuhan
akan tekhnologi. Dari sisi inilah mulai muncul hubungan yang berkaitan erat.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku setiap manusia dari yang tampak maupun tidak nampak, dari sisi fisik
dan psikis. Internet adalah sebuah perkembangan yang dilahirkan oleh kemajuan
tekhologi. Keduanya seakan berjalan beriringan dan menjadikannya suatu hal yang
saat ini sulit untuk di pisahkan. Pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan tekhnolgi yaitu khususnya
internet sedikit banyak mengubah cara dan pola perilaku yang dapat dilihat
dan teliti dari segi ilmu psikologi.
Teknologi internet telah menjadi hal lumrah saat ini. Berbagai
sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat dipisahkan. Salah satu yang tidak dapat dihindari adalah
penggunaan internet di kalangan siswa sekolah termasuk sekolah dasar. Orangtua
perlu bijaksana mengenalkan teknologi ini pada anak. Dari tinjauan
pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan menyiapkan mereka
menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai ketergantungan pada
teknologi. Kondisi ini bukannya tanpa syarat. Beberapa menyebutkan, siswa sekolah dasar di Singapura
sudah sangat familiar dengan
berbagai gadget seperti komputer, laptop, telepon selular dan papan tulis
interaktif serta peralatan laboratorium yang canggih. Pengenalan internet
secara
bijaksana dan penuh kehati-hatian akan memberikan dampak positif yang luar
biasa bagi perkembangan pendidikan anak.
Selain itu internet
juga membawa material negatif dalam kehidupan terutama anak-anak. Konten cyber
porn yang sangat banyak dan mudah diakses lewat internet, merupakan hantu menakutkan
yang membayangi perkembangan mental anak. Bahkan pada siswa sekolah atau
mahasiswa pun, pengaruh buruk pornografi lewat internet itu masih bisa terjadi.
Dunia
anak adalah dunia yang paling menyenangkan. Hampir setiap orangtua selalu
memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, terutama kala mereka masih
kanak-kanak karena masa anak-anak adalah masa yang paling menentukan dalam
proses pertumbuhan psikologis mereka di masa mendatang. Dengan memberikan
pendidikan yang tepat kepada anak maka akan dapat diperoleh landasan yang kuat
bagi masa depan anak-anak itu. Media informasi internet merupakan salah satu media yang dapat
digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk menetapkan pendidikan yang
sesuai bagi anak. Untuk anak-anak yang
ingin mengakses internet, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan orangtua.
Baik itu mengerjakan tugas sekolah maupun hanya bermain game di rumah. Saat
anak berinternet pun, orangtua diperkenankan untuk menunjukkan rasa
ketertarikannya pada apa yang dilakukan anak.
Berikut ini beberapa situs Indonesia yang berhubungan
dengan pendidikan anak :
1.
e-SmartSchool
Situs
pendidikan anak yang menyajikan informasi-informasi yang bermanfaat bagi anak
didik, mulai dari informasi Pengetahuan Komputer, Pengetahuan Umum, Cerita
Anak/Dongeng, Pelajaran Sekolah, Konsul-tasi, Seputar Pendidikan, informasi untuk para orangtua, dan contoh-contoh hasil
karya. Situs ini juga dilengkapi dengan keanggotaan, sehingga Anda atau anak
Anda dapat memasuki member area dengan mendaftar terlebih dahulu sebagai
member dan melakukan login. Tersedia juga bank soal untuk materi SD, SMP dan
SMU. Karena tam-pilannya yang cukup menarik, situs ini telah mendapatkan
penghargaan sebagai Situs Terbaik Periode 2004-2005 versi Komputer Aktif untuk kategori Pendidikan.
2. Buka Mata
Media online komunitas Buka Mata yang memperkenalkan
MathMagic Home School, yakni belajar MathMagic dalam berhitung (Matematika) di
rumah, Cepat dan tepat tanpa Kalkulator. MathMagic dibuat untuk menjadi suatu
metode belajar matematika (aritmatika) yang memudahkan dan menyenangkan bagi
setiap anak yang sedang mempelajari ketram-pilan dasar berhitung. Meliputi
cara sederhana dasar-dasar berhitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, bilangan pangkat 2, dan banyak lagi metode-metode baru dalam
berhitung yang tidak ada dalam metode belajar matematika di sekolah-sekolah biasa.
Situs ini menguak segala sesuatu dengan MathMagic tersebut. Tersedia juga buku
tentang metode MathMagic yang dapat dibeli di situs ini.
Dalam mengenalkan internet pada anak hendaknya
disesuaikan dengan usia anak tersebut, sehingga dalam menggunakan internet anak
tidak akan melenceng dari ketentuan yang seharusnya dipatuhi. Di bawah ini
dijelaskan tahap-tahap pengenalan internet berdasarkan usia anak :
1. Usia 2 s/d 4 tahun
Dalam usia balita ini, anak-anak yang memulai
berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa.
Banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan
surfing bersama orangtua adalah hal yang terbaik. Hal tersebut bukan sekedar
persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut
bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan
emosional antara sang anak dengan orangtua. Sejak masuk usia ketiga, beberapa
anak akan mendapatkan keuntungan jika mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk
melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang
dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka bisa menggunakan Internet
secara bebas.
2. Usia 4
s/d 7 tahun
Anak-anak
mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran
orangtua masih sangat penting untuk mendampingi anaknya ketika menggunakan
Internet. Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk memberikan
batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua
sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orangtua bisa menyarankan
kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus
anak-anak sebagai situs yang wajib dibuka saat pertama kali terhubung dengan
Internet. Anak-anak akan dapat mendapatkan pengalaman yang
positif jika berhasil meningkatkan penemuan-penemuan baru mereka di Internet.
Pokok permasalahan di sini bukanlah terpusat pada bagaimana menghindari
situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar mereka dapat mengunjungi
sebuah situs tanpa menimbulkan rasa frustrasi atau ketidak-nyamanan sang anak.
3. Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi
dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan
pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini
pulalah anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak
memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak
berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua. Tempatkan komputer di ruang
yang mudah di awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak
untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian.
Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine
khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan
browser yang dirancang khusus bagi anak-anak. Pada masa ini, fokus orangtua
bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia
menggunakan Internet. Pastikan bahwa waktu yang digunakannya untuk menggunakan
komputer dan Internet tidaklah menyerap waktu yang seharusnya digunakan untuk
aktifitas lainnya. Anak-anak membutuhkan variasi. Bukanlah hal yang baik
apabila anak-anak menghabiskan waktunya hanya untuk melakukan satu kegiatan
saja, bahkan untuk membaca buku ataupun menggunakan Internet sekalipun. Salah
satu cara mencegah hal tersebut adalah dengan membatasi waktu online mereka,
bisa dengan cara menggunakan aturan yang disepakati bersama atau dengan memasang
software yang dapat membatasi waktu online. Penting pula diperhatikan bahwa
saat mereka online, upayakan agar mereka mengunjungi berbagai macam situs,
tidak sekedar satu-dua situs favorit mereka saja.
4. Usia 10
s/d 12 tahun
Pada
masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk
membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi
mereka. Perhatian orangtua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet,
tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orangtua adalah membantu
mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa
mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal
olahraga, musik dan membaca buku.
Pada
usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka
sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang didampaki oleh
nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya, norma
keluargalah yang banyak berdampak. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas.
Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah
benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh
teman-temannya memiliki nilai positif.
5. Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah
saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan
Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat. Tekankan
kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu
tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan
face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa seijin
orangtua. Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya
orang-orang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau
digambarkan. Usia ini juga saatnya anak-anak mulai tertarik dengan hal-hal yang
berkaitan dengan seksualitas. Dalam masa ini, orang tua harus waspada
terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada di ruangan
yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan Internet. Masa
ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan
berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain,
pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak,
bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
6. Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan
seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara
fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari
orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi
tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua. Kehidupan remaja
sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan pada
waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi, bagi
online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan untuk bertemu muka dengan
seseorang yang dikenalnya di Internet, tentu saja tanpa pengawasan orangtua. Untuk itu perlu
ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka kenal di Internet
belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh berbeda dalam
kehidupan sehari-hari. Meskipun terkadang sulit untuk memberikan pemahaman
kepada remaja, tidak jarang mereka memahami bahwa biar bagaimanapun mereka
membutuhkan perlindungan terhadap pihak-pihak yang dapat mengeksploitasi
mereka. Remaja haruslah diberikan pemahaman bahwa kontrol berada di tangan
mereka dengan cara waspada terhadap tanda-tanda keberadaan pihak yang dapat
merugikan mereka.
Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja
putri bertemu dengan seseorang yang hanya dikenalnya melalui Internet. Jika
remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia haruslah mengajak
seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya. Pertemuan tersebut
haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang. Bagi orangtua,
berpikir dan bertindaklah dengan berkacamata pada masa remaja dulu. Tetapkan
harapan yang masuk akal dan jangan berlebihan apabila suatu ketika anak
remajanya melakukan sesuatu di Internet yang melanggar peraturan keluarga yang
telah ditetapkan. Ini bukan berarti orangtua tidak boleh menanggapi secara
serius dan menegakkan pengawasan serta disipilin, tetapi cobalah memandang
sesuatu secara lebih luas lagi.
Dampak Negatif dari Penggunaan Internet bagi
Perkembangan Anak
Internet itu bermanfaat atau berbahayakah bagi
anak-anak? Begitulah pertanyaan yang kerap hinggap di benak para orangtua. Anak
mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi
pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya
informasi buruk yang membanjiri internet. Aneka macam materi yang berdampak negatif
pun bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme,
kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya dijajakan secara terbuka dan tanpa
penghalang. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan
seksual pun mudah diakses oleh siapa pun. Barang-barang seperti viagra, alkhol,
narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Bahkan, melalui internet orang juga
melakukan penipuan dan pencurian.
Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat dewasa ini telah
memunculkan kekhawatiran diantara para orangtua dan guru akan ekses pada
anak-anak. Kemudahan untuk mendapatkan akses atau sambungan langsung ke
internet bahkan didapat semudah membeli sebungkung kembang gula. Bukan
pemandangan yang asing saat ini melihat serombongan siswa berusia dibawah dua
belas tahun berkumpul di sebuah warnet. Sebagian besar mereka bermain game on
line hingga berjam-jam. Tidak sedikit pula yang mengakses berbagai alamat situs
di internet.
Para pelajar yang baru mengenal
internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. asusila.Seperti
gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila”
lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri,
sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran
disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya
segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang
memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada
umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan
informasi.
Hal ini dapat menjadi sebuah
motivator terhadap pelajar untuk terus berkembang, seorang anak adalah makhluk
yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling
dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis
mendorong kearah mana anak akan berjalan, kearah positif atau negative
tergantung dari mana dia memulai. Anak yang kesehariannya bergaul dengan
internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia
terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia
lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, anak yang memiliki
kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif
karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet
tersebut.
Salah satu bukti adanya dampak negatif dari
penggunaan internet yaitu terdapat situs berita di internet yang mengabarkan
seorang siswa SD ketahuan oleh guru memiliki video porno dalam ponselnya. Dari
mana seorang anak kecil mendapat material dewasa itu? Pertanyaan itu mungkin
dapat mudah dijawab jika kita melihat bertebarannya warung internet (warnet) di
lingkungan kita. Dan mungkin di sekeliling kita pun banyak yang terkena
dampak negatif dari internet itu. Selain itu sebuah studi di Kanada menunjukkan
bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan
seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet. Hal-hal seperti itulah
yang akan sangat berbahaya bagi perkembangan anak, sekarang dan di masa
yang akan datang. Meski demikian, mengajarkan internet bagi anak, di zaman
sekarang merupakan hal penting. Hanya saja, demi mencegah dampak negatifnya,
harus ada keterlibatan orangtua dalam mengawasai hal ini. Internet dapat
membuat anak – anak menganggap mudah sesuatu karena menurut mereka semua tersedia
di internet, dapat membuat anak lupa akan segala hal. Seperti, dalam hal
belajar, bekerja, dll, selain itu juga dapat membuat anak – anak menjadi
terpengaruh dengan segala hal yang berbau seks karena maraknya situs – situs
porno yang tersedia dan dapat diakses dengan mudah.
Dampak Positif dari Penggunaan Internet bagi
Perkembangan Anak
Dunia internet semakin berarti bagi anak-anak.
Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun
informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan
waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet,
diantaranya:
1. surat menyurat (e-mail), fasilitas ini
sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk
saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim
tugas dalam proses belajar,
2. berbincang (chatting), fasilitas ini
memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa
menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3. mengambil/mengirim informasi (download/upload),
berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui internet, selain itu
kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi
penting yang kita ketahui,
4. menggunakan teknologi
"teleconference" (konferensi interaktif secara on line dari jarak
jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar
serta tidak mengenal letak geografis,
5. mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi
orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya
meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6. Internet juga dapat dimanfaatkan untuk
memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak.
Selain itu
juga terdapat perkembangan yang baik bagi anak, yaitu :
1.
Perkembangan kognitif
Berbeda dengan
menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan permainan elektronik sangat bersifat
interaktif. Diduga internet dan permainan elektronik dapat merangsang
pertumbuhan kecerdasan anak-anak.
2.
Perkembangan seksualitas
Walaupun
gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, para ahli berpendapat
bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak akan mempercepat proses kematangan
seksual.
3.
Pola interaksi antar manusia
Kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan tilpon telah membuka
peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet
relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui
internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Sudah saatnya pemanfaatan internet dalam proses
pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan.
Pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih agar para
pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh
lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya
membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet
menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak
hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
Sebagai orangtua hendaknya tidak boleh diam saja
dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak. Keterlibatan orangtua dalam hal
ini merupakan poin penting bagi perkembangan anak. Dengan adanya pengawasan
dari orangtua anak dapat lebih terbimbing kearah yang lebih positif.
1. Jangan Melarang
Berikan kepercayaan pada anak-anak walau tetap harus mengontrol sesekali.
Janganlah hanya melarang anak untuk mengetahui apa yang tidak baik tetapi
ajarilah mereka bagaimana cara untuk menang dalam mengatasi hal tersebut.
2. Memberi Pengertian
Larangan hanya akan membuat anak-anak penasaran, jelaskan dan beri
pengertian kepada anak-anak mengapa boleh dan tidak boleh, apa akibatnya. Dan
harus sampaikan berulang-ulang, mengimbangi informasi yang masuk kedalam
pengertian anak-anak yang didapat dari lingkungan pergaulannya. Beri penjelasan
secara riil, jika perlu didampingi di depan layar monitor.
3. Menjadi Gerbang Teknologi
Sebagai orangtua harus mengimbangi perkembangan teknologi zaman
sekarang. Orangtua yang mengetahui
terlebih dahulu tentang teknologi apa yang bermanfaat dan mana yang tidak
berguna.
4. Mengakomodasi kesenangan anak
Bila anak sudah menyenangi dunia maya, libatkan anak dengan aktifitas
lainnya yang mendukung; belikan buku pengetahuan terkait, mengikutsertakan
dalam mailing list yang disukai anak-anak. Libatkan dalam aktifitas sosial
lainnya, sehingga anak-anak juga memiliki aktifitas lain selain berlayar di
dunia maya.
5. Letakkan komputer di ruang umum
Tempatkan komputer di ruang belajar atau ruang keluarga, bukannya di kamar
tidur anak. Dengan demikian, orangtua dapat mengawasi saat anaknya asyik
berinternet.
6. Batasi waktu pemakaian komputer
Tetapkan berapa lama boleh bermain internet. Misalnya maksimal 2 jam
per hari dan hanya boleh ngenet setelah
mengerjakan pekerjaan rumah.
7. Orang tua harus terlibat pada saat anak sedang online.
Luangkan waktu untuk mengakses internet bersama anak sekaligus ajarkan
untuk mencari konten atau meterial positif.
8.
Keterbukaan komunikasi
Selain sebagai orangtua harusnya menjadi sahabat bagi anak. Jika
sewaktu-waktu anak mendapati masalah atau menemukan sesuatu di internet yang
membuat tidak nyaman, tanpa segan anak akan bercerita.
9. Menggunakan komputer bersama-sama dengan anak.
10. Cari tahu mengenai software-software
pemblokiran dan penyaringan situs-situs tertentu, seperti :
a.
PC TimeCop
merupakan perangkat lunak manajemen waktu pemakaian komputer dengan menggunakan
WatchDog Activity Monitor, digunakan untuk membatasi pemakaian komputer.
b. Phone LineLok - Telephone Time Management Phone
LineLok mengontrol pemakaian telepon dan internet.
c. Spector Pro. Spector Pro ini sama sekali tidak menghalangi anak untuk
menggunakan komputer, akan tetapi dengan program ini orangtua bisa mengetahui
semua kegiatan anak selama mereka menggunakan komputer termasuk kegiatan mereka
melihat gambar atau mendownload video mesum. Kalau program ini diinstall pada
komputer yang digunakan anak, maka orang tua dapat meminta komputer untuk
memberikan laporan semua kegiatan anak selama dia menggunakan komputer.
d. Pengunci internet. Agar dapat mengontrol semua kegiatan komputer tanpa
memperlihatkan bukti tertulis pada window task manager. Para orang tua bisa
mengunci komputer agar anak tidak main game, tidak main internet, atau agar
anak tidak melakukan chating selama orang tua tidak ada dirumah. Tidak itu
saja, program ini mampu menangkal pengiriman dan penerimaan e-mail untuk jangka
waktu yang diinginkan.
e. Jika komputer dirumah menggunakan program Window
XP, maka orang tua juga dapat mengguakan jaringan pengaman dari perusahan
Microsoft seperti software “Vista”. Program ini dapat membatasi semua kegiatan
negative termasuk membatasi jumlah jam yang diguakan anak berada didepan
komputer, membatasi alamat web site yang boleh mereka lihat, serta membatasi
gambar atau video yang boleh mereka download.
f. Program lain yang sama fungsinya adalah PC
Moderator, Window PC Lock up, PC Watch. Khusus untuk program PC Lock Up, para orang tua dapat menentukan pilihan hari,
jam, dan minggu yang cocok untuk anak memakai komputer.Program ini juga dapat
memberikan peringatan berupa suara pada anak untuk berhenti sebentar, atau
untuk memperingatkan akan adanya pengucian.
Perkembangan Teknologi internet dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di berbagai aspek kehidupan, Salah
satu contoh ini adalah internet, hal ini mungkin sudah tidak asing lagi di
dengar. Lewat internet anak dapat belajar
berbagai banyak hal tanpa harus keluar rumah, atau tanpa harus bersosialisasi
dengan orang lain. Sebenarnya
internet memberikan suatu pemikiran di satu sisi internet memberikan dampak
positif namun di sisi lain dampak negatifnya pun tidak begitu saja terlepas.
Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar selektif. Penyebarannya tidak
mengenal jarak, waktu, dan usia. Oleh karena itu tidak hanya orang dewasa saja
yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun dapat secara langsung
menggunakannya.Namun seharusnya untuk anak-anak diberikan pengawasan dari orang
tuanya dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan kearah yang
lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak negatifnya.
Pemanfaatan media internet untuk
meningkatkan mutu pendidikan dapat mengakses dunia tanpa harus mengelilingi
dunia dan untuk meminimalkan dampak negatifnya diperlukan bimbingan yang tepat
bagi siswa mengenai sisi positif dan sisi negative untuk membangun kompetisi
dari anak. Pengaruh internet dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar
harus diperkenalkan sejak dini karena sangat membantu anak dala mengembangkan
wawasannya. Pemanfaatan media internet dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam
dunia pendidikan, banyak anak sekolah yang beranggapan bahwa sumber belajar
hanya dapat diperoleh dari buku, guru, sebagai narasumber, dan lingkungan
sekitar. Ternyata masih ada media yang lebih modern (internet) dimana cakupan
informasinya lebih luas, dapat memudahkan anak sekolah.
Kemudian dalam mengenalkan internet kepada anak
hendaknya disesuaikan dengan usianya masing-masing. Karena anak masih perlu
bimbingan dan pengawasan dari orang tuanya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Anak belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Terlebih dari internet ini
anak bisa terkena dampak negatif yang sangat berbahaya bagi perkembangannya,
jika tidak diawasi oleh orangtuanya. Maka dari itu, dalam hal ini peran
orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, sekarang dan di masa
yang akan datang.
Referensi
Dalyono, M. 1997. Psikologi
Pendidikan.Jakarta:P.T.Rineka Cipta.
Gunarsa. 1995. Psikologi
Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: P.T BPK Gunung Mulia.
http://www.staff.ugm.ac.id//psikologi-dan-tantangan-millenium-ke-tiga-dampak-teknologi-internet-pada-kehidupan-manusia-dan-pengelolaan-institusi-pendidikan-psikologi.html,
Wikipedia.
http://www.id.wikipedia.//dampak-internet